Tampilkan postingan dengan label peristiwa. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label peristiwa. Tampilkan semua postingan

Polda Metro Jaya Jamin Transparan Usut Kasus Pembubaran Diskusi di Kemang

Selasa, Oktober 01, 2024
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi. 

JAKARTA, KepoinAja79.Com – Bidang Propam Polda Metro Jaya memeriksa 11 personel Polisi terkait kasus pembubaran diskusi oleh massa aksi di Hotel kawasan Kemang, Jakarta Selatan (Jaksel). Pemeriksaan Propam ini dilakukan untuk menjamin transparansi dan akuntabel penyelidikan kasus.

“Bidpropam Polda Metro Jaya telah melakukan pemeriksaan kepada sebelas petugas dari Polres, Polsek, dan Polda,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Ade Ary Syam Indradi kepada wartawan, Senin, 30 September 2024.

Selain personel Polisi, Propam memeriksa dua warga sipil. Mereka adalah sekuriti dan manajer hotel.

“Ada dua masyarakat yang dilakukan pemeriksaan juga oleh Bidpropam, yaitu petugas Sekuriti dan Manajer Hotel Grand Kemang. Seperti itulah tahapan yang dilakukan untuk menjaga transparansi dan akuntabilitas. Jadi mohon waktu, Bidpropam masih melakukan pendalaman,” tutur Ade Ary.

Ade Ary tidak merinci 11 personel yang diperiksa Propam tersebut. Namun ia mengatakan, kesebelas personel yang diperiksa itu adalah yang bertugas melakukan pengamanan di lokasi.

“Iya, yang melakukan tugas pengamanan. Kemudian beberapa anggota yang melakukan pengamanan dilakukan pendalaman terkait SOP, tahapan apa yang dilakukan dan sebagainya,” katanya.

Pemeriksaan oleh Bidang Propam ini juga bertujuan sebagai bahan evaluasi ke depan. Ade Ary menyampaikan komitmen Kapolda Metro Jaya Irjen Karyoto untuk menjamin keamanan masyarakat.

“Ini untuk bahan evaluasi dan juga bahan untuk perbaikan ke depan, apabila ada temuan nanti hasilnya apa. Namun yang jelas ini merupakan komitmen dari Bapak Kapolda untuk pelayanan terbaik kepada masyarakat, melindungi dalam segala bentuk gangguan Kamtibmas,” tuturnya.

Ia menambahkan, evaluasi tersebut dilakukan untuk mengetahui sejauh mana SOP yang dilakukan oleh anggota di lapangan. Polda Metro Jaya sendiri akan melakukan audit internal terkait hal ini.

“Di sisi lain, tentunya Polda Metro Jaya atau kami juga melakukan evaluasi-evaluasi setiap pelaksanaan tugas, para komandan lapangan dari mulai perwira pengendali dalam objek pengamanan, kemudian Kapolsek dan Kapolres itu ada SOP memberikan arahan bagaimana anggota bertindak. Siapa berbuat apa, bertanggung jawab kepada siapa, apa yang harus dilakukan, dan apa yang tidak boleh dilakukan. Itu selalu disampaikan tahapan-tahapannya,” pungkasnya.

“Terkait pembubaran di Grand Kemang itu juga dilakukan audit internal kepada petugas yang melakukan tugas pengamanan di lokasi,” imbuhnya.

Ade Ary juga menyampaikan penegasan Irjen Karyoto bahwa pihaknya tidak akan membiarkan aksi premanisme atau persekusi terjadi di wilayah hukum Polda Metro Jaya.

“Komitmen Bapak Kapolda Mertro Jaya itu secara transparan akan menindaklanjuti setiap laporan yang masuk punya potensi gangguan Kamtibmas akan ditindaklanjuti. Sekali lagi, setiap insiden pembubaran kegiatan di Grand Kemang sebagai bentuk pertanggungjawaban Polda Metro Jaya akan mengusut tuntas dan tentunya akan menindak segala bentuk pelanggaran hukum, premanisme, persekusi, karena kita semua harus menghormati hak dan kewajiban masyarakat satu dengan yang lainnya,” tuturnya.

“Ada hak konstitusi, hak beraktivitas apabila ada yang dirugikan, dan apabila itu melanggar hukum, mengganggu situasi Kamtibmas pasti akan dilakukan upaya-upaya Kepolisian, itu komitmen kami,” jelasnya. (*/red)

Soal Kasus Pembubaran Diskusi di Kemang, Ini Penjelasan Polisi

Senin, September 30, 2024

JAKARTA, KepoinAja79.Com – Kepolisian Daerah (Polda) Metro Jaya menetapkan dua tersangka atas kasus pembubaran paksa sebuah diskusi yang diselenggarakan di Kawasan Kemang, Jakarta Selatan, Sabtu, 28 September 2024.

Diskusi yang diselenggarakan Forum Tanah Air itu dikabarkan menghadirkan sejumlah tokoh dari Tanah Air.

Diskusi itu sedianya digelar di Hotel Grand Kemang, namun saat itu sejumlah kelompok massa tiba-tiba menggeruduk lingkungan hotel.

Mereka menganggap bahwa diskusi itu dinilai tidak sesuai dengan jiwa patriotisme dan bertentangan dengan Undang-Undang.

“Berawal dari aksi unjuk rasa kemarin siang dari kelompok masyarakat yang mengatasnamakan forum tanah air sekitar 30 orang. Mereka melakukan aksi menuntut untuk membubarkan kegiatan diskusi dari kelompok Diaspora, alasannya tidak ada izin dan memecah belah persatuan dan kesatuan,” kata Wakapolda Metro Jaya, Brigjen Djati Wiyoto Abadhy dalam konferensi pers, Minggu, 29 September 2024.

Adanya unjuk rasa itu kemudian dicium oleh pihak Kepolisian. Lalu Polisi langsung melakukan pengamanan terhadap massa aksi unjuk rasa itu.

Djati mengklaim bahwa Polisi saat itu melakukan pengamanan hingga sempat juga terjadi bentrok antara massa aksi penolak diskusi dengan pihak Kepolisian.

“Di situ terjadi juga desak-desakan, saling dorong-mendorong, mereka akan masuk ke dalam gedung. Jadi sempat benturan juga dengan petugas kami yang melaksanakan kegiatan pengamanan pada saat itu,” ujarnya.

Polisi sempat mengadakan negosiasi antara kelompok penentang diskusi dengan penyelenggara diskusi. Menurut Djati, koordinator kedua belah pihak sempat bertemu.

“Di situ sudah bernegosiasi dengan kesepakatan untuk bisa dipercepat kegiatan yang ada di dalam (diskusi), sehingga kita bisa untuk mengamankan jalannya aksi unras yang sedang berjalan,” ungkapnya.

Namun tiba-tiba terdapat 10-15 orang merangsek masuk dari pintu belakang menuju penyelenggaraan ruang diskusi. Pada titik itulah pembubaran diskusi dilakukan hingga menyebabkan sebagian pengerusakan dan penganiayaan.

“Setelah kejadian itu (merangsek masuk dari pintu belakang), kami yang ada di depan baru menuju ke gedung belakang yang jaraknya itu antara 100 meter,” kata dia.

Meski demikian, Polisi masih mendalami motif pelaku melakukan pengerusakan dan penganiayaan. Polisi juga mengejar pelaku-pelaku lain yang terindikasi melakukan perbuatan serupa.

“Polda Metro Jaya akan mendalami motif dan para penggerak kelompok massa ini. Kita akan lakukan screening. Kita akan lakukan profiling pendalaman terhadap para pelaku yang sudah kita amankan. Siapa yang menggerakkan mereka. Apa motifnya, dan apa tujuannya,” tutupnya. (*/red)

Polisi Ungkap Penyebab Macet Horor 14 Jam di Jalur Puncak

Senin, September 16, 2024

BOGOR, KepoinAja79.Com – Kawasan Puncak, Kabupaten Bogor, Jawa Barat (Jabar), mengalami kemacetan parah sejak kemarin siang. Polisi menyebut salah satu penyebab kemacetan tersebut akibat peningkatan volume kendaraan.

“(Penyebab macet) jumlah motor yang meningkat. Ada lonjakan jumlah motor, orang pada berwisata ke Puncak,” kata Kapolres Bogor, AKBP Rio Wahyu Anggoro kepada wartawan, Senin, 16 September 2024.

Menurut Rio, volume kendaraan yang memasuki Puncak pada saat long weekend mencapai 150 ribu kendaraan, sehingga melebihi kapasitas ruas jalan yang seharusnya 70 ribu kendaraan.

“(Jumlah kendaraan ke Puncak) ada 150 ribu, seharusnya 70 ribu maksimal,” ujarnya.

Selain itu, kata dia, perilaku pengendara yang tidak sabar menjadi penyebab lain kemacetan di Puncak. Banyaknya pengendara motor yang melambung dan melawan arah menyebabkan lalu lintas di kawasan Puncak terkunci.

“Iya, motor pada melambung melawan arah sehingga lalu lintas terkunci,” katanya.

Lalu lintas terkunci di Gunung Mas mengakibatkan kemacetan mengekor panjang sampai ke Gadog.

Untuk mengurai kemacetan tersebut, Polisi menutup lalu lintas ke Puncak pagi ini. Polisi saat ini memberlakukan one way ke arah Jakarta.

“Jadi untuk yang ke Puncak hari ini kita tutup. Jadi kami sarankan untuk tidak ke Puncak. Silakan cari tempat wisata alternatif lain,” imbuhnya.

Lalu lintas dari arah Jakarta yang ke Puncak ditutup sejak pukul 06.00 WIB pagi tadi. Polisi saat ini memberlakukan satu arah (one way) ke bawah untuk mengurai kepadatan.

“Pagi ini kita one way ke bawah untuk menguras lalin yang ke bawah,” katanya. (*/red)

Aksi Demonstrasi Penolakan RUU Pilkada, 11 Jurnalis Jadi Korban Kekerasan Aparat

Minggu, Agustus 25, 2024

JAKARTA, KepoinAja79.Com – Sebanyak 11 jurnalis menjadi korban kekerasaan yang diindikasikan dilakukan oleh aparat Kepolisian saat aksi demonstrasi penolakan RUU Pilkada, khususnya yang terjadi di Gedung DPR RI, Jakarta pada Kamis-Jumat (22-23/8/2024) lalu.

“Kita sudah mengumpulkan informasi dari teman-teman AJI di seluruh kota yang kebetulan ada aksinya, bahwa ada 11 jurnalis yang menjadi korban kekerasan dan itu tidak termasuk kepada teman-teman pers mahasiswa,” kata Ketua Umum Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Indonesia dalam konferensi pers, melalui channel YouTube AJI Indonesia, Sabtu, 24 Agustus 2024.

Dari jumlah tersebut, kata Nani, jurnalis yang menjadi korban kekerasan paling banyak ada di Jakarta.

“Jumlah itu cukup banyak terutama di Jakarta. Jakarta menempati posisi paling banyak sebagai korban,” ujarnya.

Menurut Nani, kekerasaan yang dialami para jurnalis ini ada berbagai macam mulai dari penganiayaan, dikejar aparat, pencegahan peliputan, dan lainnya.

“Jenis kekerasan yang kita dapatkan itu mulai dari intimidasi, ada yang kena gas air mata, ada yang dianiaya, ada yang dikejar, ada yang dihalang-halangi. Jadi semuanya itu ada,” ucapnya. (*/red)

24 Jam Non Stop Lakukan Modifikasi Cuaca, BMKG Berhasil Halau Hujan di IKN

Rabu, Agustus 07, 2024

JAKARTA, KepoinAja79.Com – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyebut, Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) secara intensif yang dilakukan BMKG selama 24 jam di wilayah Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, Kalimantan Timur (Kaltim), berhasil mengurangi kejadian hujan hingga 97 persen.

Operasi tersebut ditujukan untuk mendukung percepatan pembangunan sejumlah infrastruktur penunjang di kawasan tersebut, di antaranya adalah Istana Kepresidenan, Bandar Udara VVIP IKN, dan Jalan Tol menuju Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) IKN Nusantara.

“Alhamdulillah operasi modifikasi cuaca yang dilaksanakan BMKG sejak Juli lalu berhasil mengurangi kejadian hujan yang turun hingga 97 persen. Sementara tiga persennya adalah hujan yang masih terjadi namun lebih bersifat lokal dengan intensitas ringan dan durasi yang singkat, yaitu berkisar satu jam,” kata Plt Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, di Jakarta, Minggu, 04 Agustus 2024.

Dwikorita mengatakan, keberhasilan OMC ini membuat proses pengerjaan berbagai proyek di IKN dapat berjalan dengan lebih maksimal dan optimal. Dukungan BMKG dalam pembangunan IKN, kata Dwikorita, juga mencakup penyediaan sejumlah data dan informasi mengenai cuaca dan iklim yang dimanfaatkan instansi lain untuk berbagai kegiatan pembangunan di IKN.

Sementara itu, Plt Deputi Bidang Modifikasi Cuaca BMKG, Tri Handoko Seto mengatakan, sebelumnya pada periode 4-18 Juli, rasio keberhasilan OMC hanya mencapai 70 persen (29 jam hujan dari total 186 jam operasional). Namun, pada periode selanjutnya, yaitu periode 19 Juli - 2 Agustus rasio keberhasilan mencapai 97 persen (hanya enam jam hujan dari total 354 jam operasional).

Operasi modifikasi cuaca, kata dia, dilaksanakan selama 24 jam non-stop tanpa henti dengan tujuan agar potensi hujan di kawasan IKN yang meliputi Kawasan Inti Pusat Pemerintahan, Kawasan Inti, dan Kawasan Penyangga dapat dikurangi.

“Ada tiga pesawat, yaitu satu unit Casa 212 - 200 milik TNI Angkatan Udara dan dua unit Cessna Caravan 208B milik PT Smart Cakrawala Aviation yang digunakan untuk mencegat awan hujan masuk di kawasan IKN yang diterbangkan dari Samarinda dan Balikpapan,” tuturnya.

Seto menjelaskan, BMKG selaku pelaksana OMC berperan menentukan awan dan titik koordinat untuk penyemaian awan dengan bahan semai NaCl maupun CaO. Lalu, setelahnya bahan semai tersebut akan diangkut dengan menggunakan pesawat milik TNI AU dan PT Smart Cakrawala Aviation untuk ditabur secara manual di atas awan target. Penyemaian awan atau cloud seeding tersebut dilakukan di awan-awan hujan cumulus. Bahan semai disemai bertujuan untuk mempercepat proses hujan agar segera terjadi sebelum memasuki wilayah IKN Nusantara, Kalimantan Timur.

Dijelaskan Seto, bahwa sebenarnya saat ini sebagian besar wilayah Indonesia tengah memasuki musim kemarau, namun kawasan IKN cukup unik karena merupakan daerah yang mengalami hujan sepanjang tahun. Sehingga, wilayah IKN normal disebut mengalami kemarau basah.

Deputi Bidang Meteorologi BMKG, Guswanto menambahkan, berdasarkan data normal curah hujan selama 30 tahun (1991-2020), diketahui bahwa pola hujan di Ibu Kota Nusantara memiliki karakteristik hujan dengan intensitas >150 mm/bulan yang terjadi sepanjang tahun.

“Sementara disebut musim kemarau apabila jumlah curah hujan dalam satu dasarian kurang dari 50 milimeter dan diikuti oleh dua dasarian berikutnya. Nah, karena di IKN hujan terjadi sepanjang tahun makanya operasi modifikasi cuaca ini perlu digelar untuk mendukung percepatan pembangunan seluruh proyek,” ujarnya.

Guswanto mengatakan, selama satu pekan ke depan, potensi pertumbuhan awan hujan di sebagian besar wilayah Kalimantan Timur masih cukup tinggi. Dengan begitu diprediksi berpotensi diguyur hujan dengan intensitas ringan hingga sedang.

Sementara itu, lanjut dia, saat ini wilayah Indonesia, khususnya bagian selatan masih berada pada periode musim kemarau, bahkan beberapa wilayah di Indonesia bagian selatan sudah memasuki puncak musim kemarau. (*/red)