Tampilkan postingan dengan label Gresik. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Gresik. Tampilkan semua postingan

Berhasil Perjuangkan 100 Pekerja Asli Gresik Bekerja di PT FI, Dyah Roro Mengaku Bersyukur

Rabu, Juli 24, 2024
Anggota komisi VII DPR RI, Dyah Roro Esti. 

GRESIK, KepoinAja79.Com – Anggota Komisi VII DPR RI, Dyah Roro Esti mendorong keterlibatan masyarakat atas rampungnya pembangunan smelter PT Freeport Indonesia (PTFI) di Gresik, Jawa Timur (Jatim).

Diketahui, smelter PTFI ditargetkan baru akan mulai beroperasi pada Agustus 2024 mendatang.

“Saya mewakili masyarakat Gresik dan Lamongan menyaksikan dari tahap awal hingga sekarang dari tahap awal tahun 2021, dalam waktu tiga tahun itu banyak sekali perubahan banyak sekali yang dilakukan oleh PT Freeport Indonesia dan memperkerjakan kurang lebih 40 ribu orang. Kebetulan beberapa di antaranya ada 100 pekerja yang saya perjuangkan juga melalui program Kementerian Perindustrian. Jadi saya melihat masyarakat itu dilibatkan dalam proses pembangunan smelter,” kata Dyah Roro kepada wartawan, di Gresik, Jawa Timur, Rabu, 17 Juli 2024.

“Kebetulan beberapa (pekerja smelter di PT FI) di antaranya ada 100 pekerja yang saya perjuangkan juga melalui program Kementerian Perindustrian. Jadi saya melihat masyarakat itu dilibatkan dalam proses pembangunan smelter,” tuturnya.

Dyah Roro juga menyampaikan harapannya agar PT Freeport Indonesia, selain berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi nasional, juga turut memperkerjakan khususnya untuk masyarakat lokal di Gresik.

Sehingga, masyarakat setempat tidak hanya menjadi penonton dari sebuah industri yang sangat besar, tetapi mereka juga bisa merasakan dan menjadi bagian dari prosesnya.

“Tenaga kerja lokal di Gresik bisa diberdaya saing, sehingga mereka bisa bekerja di perusahaan seperti Freeport dalam posisi yang lebih strategis lagi. Jadi itu butuh kerja sama juga di pemerintah daerah dan instansi-instasi lainnya yang berupaya untuk mengembangkan kualitas SDM tersebut,” tutup Politisi Fraksi Partai Golkar ini. (*/red)

Kelabui Polisi Pakai Brankas Buku, Modus Pengedar Narkoba di Gresik

Minggu, Juli 07, 2024

GRESIK, KepoinAja79.Com – Kepolisian Sektor (Polsek) Manyar mengungkap modus penyembunyian narkoba di Gresik, Jawa Timur (Jatim). Sabu dan ekstasi disimpan dalam Brankas Buku demi dapat mengelabui petugas Kepolisian.

Modus tersebut berhasil diungkap oleh Polsek Manyar, ketika menangkap tiga orang pengedar narkoba jenis sabu dan ekstasi yang menamakan diri 'Gresik menyala'. Mereka dibekuk dari salah satu kos di Kompleks Perumahan yang masuk di wilayah Desa Sukomulyo, Kecamatan Manyar.

“Sebelum menangkap mereka, kami melakukan pengintaian selama tiga hari,” kata Kapolsek Manyar, AKP Tatak Sutrisno, saat rilis ungkap kasus di Mapolsek Manyar, Sabtu, 06 Juli 2024.

Setelah meyakini ketiga pelaku adalah pengedar narkoba, Polisi langsung melakukan penggerebekan di rumah tersebut.

Hanya saja, petugas sempat kesulitan pada saat mencari barang bukti narkoba yang ternyata telah disembunyikan oleh para pelaku di Brankas Buku.

“Sempat kesulitan, karena ketika dicari oleh petugas sempat tidak ketemu. Akhirnya (pelaku) mengaku ada yang ditaruh di Brankas Buku ini, yang ada kode untuk bisa membukanya,” kata Tatak.

Ketiga pengedar yang ditangkap, di antaranya Mohammad Fadlil (26), Kriswijaya (26), dan M Rizky Maulana Maghfur (25). Ketiganya tercatat sebagai warga Jalan Gubernur Suryo, Kelurahan Tlogopojok, Kecamatan Gresik, Kabupaten Gresik.

Dari ketiga pelaku, petugas mendapati paket sabu yang telah dikemas dan siap diedarkan.

“Ada sebanyak 43 paket sabu berbagai kemasan, dengan berat total 62,17 gram. Kemudian ada juga pil ineks (ekstasi) sebanyak 84 butir, kami sita sebagai barang bukti. Mereka mengaku, dapat barang ini (narkoba) dari jaringan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas). Namun Lapas mana, itu yang masih kami lakukan pengembangan,” tutur Tatak.

Salah seorang pelaku Fadlil mengaku, baru menjalankan bisnis haram tersebut sekitar 3-4 bulan lalu. Mereka mengaku biasa memasarkan narkoba kepada para buruh pabrik yang berada di Kawasan Gresik Kota.

“Hasilnya (jualan narkoba) buat hidup (sehari-hari), buat senang-senang juga,” ucap Fadlil.

Atas perbuatan tersebut, para pelaku dijerat dengan Pasal 114 Juncto Pasal 112 Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika, dan terancam hukuman maksimal 20 tahun penjara.

Selain narkoba dan Brankas Buku, beberapa barang bukti lain yang turut disita pihak Kepolisian adalah telepon genggam, timbangan elektrik, tas, kantong plastik, dan juga alat hisap. (*/red)

Masih Rasakan Getaran Gempa, Warga Pulau Bawean Pilih Tidur di Tenda

Selasa, Maret 26, 2024

GRESIK, KepoinAja79.Com – Warga di Pulau Bawean, Gresik, Jawa Timur (Jatim) masih merasakan gempa. Meski getaran gempa yang dirasakan tidak sebesar pada Jumat, 22 Maret 2024, namun hal itu membuat warga khawatir. Akibatnya, warga memilih tidur di tenda pengungsian.

Camat Sangkapura, Umar Junid mengatakan, masih banyak warga yang memilih untuk tidur di tenda-tenda pengungsian lantaran masih khawatir dan trauma atas gempa magnitudo 6,5 yang terjadi pada Jumat, 22 Maret 2024.

Apalagi, banyak rumah milik warga yang rusak akibat gempa tersebut.

“Pagi tadi saya kan ikut rapat koordinasi di Kantor Bupati, di Gresik, tapi siangnya balik ke Bawean. Pas pulang, dapat laporan dari warga yang merasakan gempa susulan lagi, tapi tidak besar seperti sebelumnya dan tidak lama,” ujar Umar kepada wartawan, Senin, 25 Maret 2024.

Karena masih sering merasakan getaran gempa, kata Umar, warga masih ketakutan untuk tinggal di rumah. Akhirnya, mereka memilih tidur di tenda pengungsian yang telah disiapkan.

“Untuk itu, saya juga tidak bisa memaksa warga supaya kembali ke rumah masing-masing, mungkin mereka masih trauma. Jadi pelan-pelan, sambil menunggu tim trauma healing bekerja membantu warga,” kata Umar.

Menurut Umar, semua kebutuhan warga yang mengungsi telah tercukupi dengan baik. Termasuk, koordinasi semua pihak dalam penanganan dan juga penyaluran bantuan untuk warga.

“Sesuai hasil rapat koordinasi tadi, sudah dijalankan. Termasuk pendirian beberapa tambahan tenda di beberapa titik, yang insya Allah akan dilakukan malam ini setelah dikirim tadi pagi. Sudah terkoordinasi sesuai dengan arahan,” ujarnya.

Faris, warga Kecamatan Tambak, Bawean, mengaku, dirinya memilih tinggal di tenda pengungsian lantaran masih trauma dan khawatir akan gempa susulan yang masih terus terjadi.

“Intensitas gempa memang sudah jauh menurun dibanding sebelumnya, tapi tadi pagi masih ada (gempa),” ujarnya.

Menurut Faris, untuk pasokan kebutuhan warga di Pulau Bawean terkait makanan, listrik maupun pasokan air, sejauh ini masih aman dan tidak ada kendala.

Faris mengaku belum berani kembali tinggal di rumah miliknya dikarenakan rumahnya juga mengalami kerusakan.

Sementara itu, Bupati Gresik, Fandi Akhmad Yani telah memberangkatkan bantuan dari berbagai pihak untuk warga terdampak gempa di Pulau Bawean.

Sebelumnya, Yani sudah sempat meninjau langsung keadaan warga terdampak gempa di Bawean.

“Kita terus lakukan asesmen atas kerusakan-kerusakan yang terjadi di Bawean. Kemarin kita juga sudah lakukan rapat koordinasi dengan seluruh kepala desa, camat, Direktur RSUD Umar Mas'ud, Kepala BMKG Bawean dan Kepala Puskesmas pada dua kecamatan di Bawean,” tuturnya.

Berdasarkan data BPBD Jawa Timur hingga Minggu siang, 24 Maret 2024, total pengungsi anak ada sebanyak 6.277 jiwa, orang dewasa sebanyak 8.833 jiwa dan kategori lanjut usia sebanyak 2.534 orang.

Sebagian besar mengungsi bukan karena rumah mereka rusak, namun karena faktor trauma dan khawatir adanya gempa susulan. (*/red)