Tampilkan postingan dengan label Cianjur. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Cianjur. Tampilkan semua postingan

PKBM Srikandi Diduga Memalsukan Data Dapodik Untuk Keuntungan Pribadi

Rabu, November 27, 2024

 


Cianjur, KepoinAja79.Com - Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat atau lebih sering disingkat dengan PKBM adalah suatu lembaga pendidikan non formal yang berfungsi sebagai suatu wadah berbagai kegiatan pembelajaran masyarakat diarahkan pada pemberdayaan potensi untuk menggerakkan pembangunan di bidang sosial, ekonomi, dan budaya.

Tujuan PKBM sendiri adalah memperluas kesempatan warga masyarakat, khususnya yang tidak mampu untuk meningkatkan pengetahuan, dan keterampilan melalui pendidikan kesetaraan paket A,B dan C.

Mengingat keseriusan pemerintah terhadap Program Pendidikan Kesetaraan (PKBM) Pemerintah tidak segan menggelontorkan Dana miliaran rupiah untuk tercapainya program tersebut.

Program-program yang diselenggarakan PKBM tersebut mendapatkan kucuran dana Bantuan Operasional Pendidikan (BOP) dari pemerintah pusat (APBN) sejak Tahun 2019.

Namun sangat disayangkan dengan besaran Nilai dana Bantuan Operasional Pendidikan (BOP) tersebut tidak menutup kemungkinan adanya penyalahgunaan yang diduga dilakukan oleh oknum pemilik PKBM Srikandi yang beralamat di Jalan Dipawangi 2 No 14 RT/RW 03/13 Desa Sawah Gede, Kecamatan Cianjur.

Berdasarkan hasil pantauan Tim Aliansi Pendidikan Nusantara pada hari Sabtu, (23/11/2024). ke PKBM Srikandi yang berada di kabupaten Cianjur disimpulkan Adanya kejanggalan seperti halnya jumlah total bangunan data siswa dan status bangunan yang digunakan oleh PKBM tersebut berbanding terbalik dengan data yang di input di Dapodik pusat.

“Seperti halnya ruang kelas yang hanya ada 1 Ruangan sedangkan data yang terdaftar di Dapodik pusat PKBM tersebut berjumlah 3 Ruangan, kemudian tidak adanya Ruang perpustakaan, Ruang ibadah ruang Guru dan ruang Toilet yang hanya ada 1 sedangkan data yang terdaftar di Dapodik berjumlah 3 ruangan toilet yang sebagaimana tidak kami temukan di lapangan,” Ungkap Mukmin selaku ketua Tim Investigasi.

Diduga selain me mark up data bangunan, PKBM tersebut juga telah menggelembungkan jumlah data siswa.

“Muridnya paling ada 8 sampai 10 kelasnya cuma satu,” kata Akbar selaku anak Kepala PKBM.

Untuk diketahui, jumlah bangunan yang PKBM Srikandi input di Dapodik sebanyak 11 ruang bangunan dan memiliki jumlah siswa sebanyak:

Tahun 2021/2022 ; 1141 Siswa

Tahun 2022/2023 : 817 Siswa

Tahun 2023/2024 : 585 Siswa

Tahun 2024/2025 : 385 Siswa

(Tim/Red)

Diduga Fiktif, PKBM Nurul Falah Cianjur Gelembungkan Jumlah Siswa Demi Dapatkan BOP Untuk Keuntungan Pribadi

Rabu, November 27, 2024

 


Cianjur, KepoinAja79.Com - Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) adalah lembaga pendidikan non formal yang mendapatkan kucuran anggaran dana dari pemerintah pusat (APBN) sejak tahun 2019, yang mana anggaran tersebut bertujuan untuk meningkatkan kualitas pendidikan Indonesia dan berfungsi sebagai wadah pembelajaran untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan kemandirian.

Namun sangat disayangkan masih banyaknya oknum yang diduga menyalahgunakan Bantuan Operasional Pendidikan (BOP) dari pemerintah pusat khususnya yang berada di Kabupaten Cianjur, modus yang dilakukan diantaranya dengan cara manipulasi data terkait jumlah sarana prasarana serta siswa seperti halnya yang di temukan di PKBM Nurul Falah di Kampung Cicadas RT/RW 001/002 Desa Sukasirna, Kecamatan Sukaluyu, Kabupaten Cianjur, Rabu (27/11/2024).

Saat tim Aliasi Pendidikan Nusantara melakukan investigasi di PKBM tersebut pada hari Jum’at (22/11/2024), fakta di lapangan sangat bertolak belakang dengan data yang terdaftar di Dapodik pusat, padahal dasaran data Dapodik adalah hasil dari laporan yang di input oleh PKBM tersebut.

Menurut keterangan Ikhsan selaku penjaga di PKBM Nurul Falah menerangkan bahwa kegiatan belajar mengajar dilaksanakan pada hari Senin sampai Jum’at sore dengan jumlah murid yang hadir sekitar, paket A : 6 Orang, Paket C : 17 Orang, sedangkan untuk siswa Paket B semuanya belajar secara Daring dan belum pernah hadir bahkan pada saat PPDB pun hanya dilakukan melalui media sosial INSTAGRAM.

“Paket C itu 17 Orang sisanya paket A paling 6 Orang, kelas paket B teh semua online belum pernah hadir karena jauh,” ungkap Ikhsan selaku penjaga sekolah.

Bahkan, lanjut Ihksan, hampir 80% jumlah siswa yang ada belum pernah melakukan tatap muka, dikarenakan kebanyakan siswa dari luar daerah, seperti, : bogor, Sukabumi, bahkan ada pula dari luar Jawa seperti Jawa Timur, hal tersebut menurut Ihksan bisa terjadi dikarenakan pendaftaran selolah lebih banyak melalui medsos tanpa ada asesmen secara langsung atau tatap muka.

“Wajar mas, karena kebanyakan siswa yang ada daftar melalui online seperti Facebook Instagram dan lain-lain dan kebanyakan siswa juga dari luar daerah seperti Bandung, Bogor, Sukabumi bahkan ada yang dari luar Jawa seperti dari Jawa Timur makanya siswa yang hadir sekarang pasti sedikit,” tukasnya.

Tak selang beberapa lama datang seorang yang mengaku guru tutor dari PKBM Nurul Fallah dan memberi keterangan yang berbanding terbalik dengan keterangan sebelumnya.

Dirinya menyampaikan bahwasanya PKBM tersebut tidak memiliki murid dari luar daerah semua yang ada berasal dari Cianjur, seperti Cianjur Selatan bahkan ia pun mengelak bahwa pendaftaran siswa melalui daring namun keterangan yang diberikan tidak dapat dibuktikan karena, pada saat ditanya jumlah dan nama siswa tidak memberikan jawaban yang spesifik bahkan alasan ketidakhadirannya siswa dikarenakan proses belajar mengajarnya menggunakan sistem pokjar (kelompok belajar) yang tersebar di beberapa wilayah Kabupaten Cianjur. Hal tersebut pun tidak dapat dibuktikan karena dirinya enggan menunjukkan lokasi tempat para siswa melakukan Pokjar dengan alasan tidak ingin mengganggu proses belajar mengajar.

“Mungkin kalau bapak ke sananya mau dengan kita, kita fasilitasi kalau sendiri kan orang di pokjar itupun kadang “bu ieu teh aya naon jadi sieun” (Bu ini ada apa, jadi takut) akibatnya itu sampai pernah ada pemilik pokjarnya “tutup we” (tutup aja),” Pungkasnya.

(Tim/Red)